1. Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto Hartono (2005:129) Analisis sistem (system analysis) dapat didefenisikan sebagai :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan - perbaikannya.
Pada tahapan ini analisis akan mencari masukan kebutuhan sistem dari pengguna untuk memperoleh informasi detail kebutuhan masing-masing pengguna. Hasil yang didapat akan dipakai sebagai bahan menyusun desain web yang baik.
Langkah-langkah dalam analisis sistem adalah:
a) Mengidentifikasi masalah
- Mengidentifikasi titik masalah
- Mengidentifikasi titik keputusan
b) Memahami kerja sistem yang ada
- Menentukan jenis penelitian
- Merencanakan jadwal penelitian
- Membuat agenda wawancara
- Mengumpulkan hasil penelitian
2. Perancangan Sistem
Menurut Tata Sutabri (2001:30) ”Perancangan sistem merupakan tahapan setelah analisis pengembangan sistem yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk dan mendefinisikan kebutuhan fungsionalnya”.
Untuk memudahkan dan mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan sistem, maka perancangan sistem harus membutuhkan deskripsi tentang sistem yang dibuat. Deskripsi ini kemudian akan menjadi bahan diskusi antara perancang sistem dengan pengguna sistem.
Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk merancang kebutuhan sistem yang diinginkan oleh pemakai serta membuat gambaran yang jelas.
Langkah-langkah perancangan sistem adalah:
- Mengadakan survei untuk mengetahui kebutuhan pemakai
- Membuat deskripsi kebutuhan pemakai
- Merancang desain yaitu mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai
- Melakukan implementasi dengan mempresentasikan desain kedalam program pembuatan web yang akan dikerjakan.
- Mengadakan uji coba yaitu menguji seluruh spesifikasi terstruktur.
- Melakukan instalasi yaitu pemasangan perangkat sistem web yang akan dikerjakan.
3. Basis Data (Database)
3.1 Pengertian Basis Data (database)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyedikan informasi bagi para pemakai.
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Menurut Jogiyanto Hartono (2005:217) system basis data sebagai berikut:
Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
3.2 Komponen-komponen Basis Data
Ada beberapa komponen basis data yang perlu dipahami, antara lain adalah:
- Entity (Entitas)
Entity yaitu suatu objek (bagian) eksternal dari suatu system yang datanya dapat direkam serta dapat berinteraksi dengan system tersebut.
- Atribut (field)
Atribut yaitu item-item yang terdapat pada sebuah entitas yang dapat bertindak sebagai pengenal untuk mewakili entitas tersebut.
- Data Value (nilai data)
Data Value data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap atribut atau data elemen.
- Record/Tupple
Record yaitu kumpulan elemen - elemen yang saling berkaitan dalam menginformasikan tentang suatu intetitas secara lengkap.
- File/table
File yaitu kumpulan rekordnya yang sejenis dimana panjang elemennya sama, atribut sama, tetapi berbeda - beda dalam data valuenya. File dalam implementasinya berupa tabel.
3.3 Manfaat Basis Data
Manfaat basis data agar dapat menemukan kembali data yang dicari dengan mudah dan cepat. Penyususnan suatu database sangat berguna untuk mengatasi masalah-masalah penyusunan data yaitu:
- Redundansi.
Redundasi terjadi karena penyimpanan di beberapa tempat untuk data yang sama. Redundansi juga dapat mengakibatkan inkosistensi (tidak kosistensi) dalam data.
- Kesulitan dalam Pengaksesan Data.
Kesulitan dalam pengaksesan data dalam basis data diatasi karena data mampu mengolah data secara langsung dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami (user friendly).
- Isolasi Data untuk Standarisasi.
Dalam basis data, data yang terjadi dari bebrapa file dibuat dalam satu format sehingga mudah dibuat program aplikasinya.
- Banyak Pemakai (User Multiple).
Basis data dibangun dalam sistem dapat digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu, ini memungkinkan terjadi karena data yang diolah tidak tergantung dan menyatu dalam program tapi terlepas dalam satu kelompok data.
- Keamanan Data (Security).
Basis data dapat diatur lewat program yang dibuat atau fasilitas keamanan dan sistem opererasinya.
- Kasatuan Data (Integritas).
Basis data file-file yang saling berkaitan untuk menghubungkan antar file-file tersebut maka secara teknis ada Field kunci untuk mengartikannya.
- Kebebasan Data (Data Independence).
Perintah-perintah dalam Database Management System (DBMS) haruslah bebas terhadap objektif basis data dalam basis data, artinya bahwa apapun perubahan dalam basis data semua perintah akan mengalami kestabilan tanpa perlu ada yang berubah.
3.4 Operasi-operasi dasar Basis Data
Operasi-operasi dasar yang terdapat dalam basis data adalah:
- Pembuatan basis data baru (oreate database)
- Penghapusan basis data (drop database)
- Pembuatan file/table-tabel baru dalam suatu basis data (create-tabel)
- Penghapusan file/table dari basis data (drop data)
- Penambahan atau pengisisan data baru ke sebuah table/file (insert)
- Penghapusan data dari suatu table/file (delete)
7. Pengambilan data dari sebuah file (retrieve)
- Pengubahan data dari sebuah file (up date)
3.5 Proses Perancangan Basis Data
Proses perancangan basis data dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu:
- Perancangan basis data secara konseptual
Merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep.
- Perancangan Basis Data secara logic
Merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual. Model basis data yang akan dipakai (model gravis, model jaringan, model relasional)
- Perancangan basis data secara fisik
Merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logic menjadi basis data fisik yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar